Senin, 08 Februari 2010

Cairan tubuh

Cairan tubuh merupakan cairan yang terdapat di dalam tubuh manusia atau hewan yang memiliki fungsi fisiologis tertentu. Kelebihan cairan tubuh dikeluarkan melalui air seni. Kekurangan cairan tubuh menyebabkan seseorang kehausan dan akhirnya dehidrasi.

A. Peran / Manfaat / Kegunaan / Fungsi Cairan Tubuh Manusia

Air merupakan bagian terbesar dari komposisi tubuh manusia. Hampir semua reaksi di dalam tubuh manusia memerlukan cairan. Agar metabolisme tubuh berjalan dengan baik, dibutuhkan masukan cairan setiap hari untuk menggantikan cairan yang hilang.

Fungsi cairan tubuh antara lain :

1- Mengatur suhu tubuh
Bila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik.

2- Melancarkan peredaran darah
Jika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini disebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses tersebut akan berpengaruh pada kinerja otak dan jantung.

3- Membuang racun dan sisa makanan
Tersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Air membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan pernafasan.

4- Kulit
Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam tubuh berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara dari luar tubuh.

5- Pencernaan
Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih lancar, sehingga feses pun keluar dengan lancar.

6- Pernafasan
Paru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah dalam bekerja memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa karbondioksida keluar tubuh. Hal ini dapat dilihat apabila kita menghembuskan nafas ke kaca, maka akan terlihat cairan berupa embun dari nafas yang dihembuskan pada kaca.

7- Sendi dan otot
Cairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot. Otot tubuh akan mengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air dengan cukup selama beraktivitas untuk meminimalisir resiko kejang otot dan kelelahan.

8- Pemulihan penyakit
Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air yang memadai berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang.

B. Hilangnya Cairan Tubuh Manusia

Kehilangan cairan tubuh dapat bersifat :

a. Normal
Hal tersebut terjadi akibat pemaakaian energi tubuh. Kehilangan cairan sebesar 1 ml terjadi pada pemakaian kalori sebesar 1 kal.

b. Abnormal
Terjadi karena berbagai penyakit atau keadaan lingkungan seperti suhu lingkungan yang terlalu tinggi atau rendah.

Pengeluaran cairan yang banyak dari dalam tubuh tanpa diimbangi pemasukkan cairan yang memadai dapat berakibat dehidrasi.

Dehidrasi adalah keadaan dimana tubuh kehilangan cairan elektrolit yang sangat dibutuhkan organ-organ tubuh untuk bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

Saat dehidrasi, tubuh dengan terpaksa menyedot cairan baik dari darah maupun organ-organ tubuh lainnya.

C. Gejala Dehidrasi

Berikut ini adalah berbagai gejala dehidrasi sesuai tingkatannya :

- Dehidrasi ringan
Muka memerah
Rasa sangat haus
Kulit kering dan pecah-pecah
Volume urine berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya
Pusing dan lemah
Kram otot terutama pada kaki dan tangan
Kelenjar air mata berkurang kelembabannya
Sering mengantuk
Mulut dan lidah kering dan air liur berkurang

- Dehidrasi sedang
Tekanan darah menurun
Pingsan
Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung
Kejang
Perut kembung
Gagal jantung
Ubun-ubun cekung
Denyut nadi cepat dan lemah

- Dehidrasi Berat
Kesadaran berkurang
Tidak buang air kecil
Tangan dan kaki menjadi dingin dan lembab
Denyut nadi semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba
Tekanan darah menurun drastis hingga tidak dapat diukur
Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan

D. Mengembalikan Cairan Tubuh Yang Hilang

Untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang, kita harus banyak minum minimal 8 gelas (± 2 liter ) air setiap hari yang bisa didapat dari :

- Air putih yang higienis/air mineral
Air putih mengandung beberapa zat penting untuk tubuh seperti oksigen, magnesium, sulfur, dan klorida.

- Air berion
Air berion tidak hanya menghilangkan dahaga melainkan juga berfungsi sebagai sumber energi seperti halnya karbohidrat, lipid, dan protein. Air berion bekerja sebagai perantara dalam reaksi-reaksi biokimia dan berperan dalam proses metabolisme tubuh sehingga dapat mengembalikan kesegaran otot tubuh setelah beraktivitas mengeluarkan keringat dengan cepat.

- Jus buah
Selain rasanya nikmat dan segar, jus buah mengandung beragam vitamin dan mineral yang menyehatkan. Menurut penelitian, jus jambu biji mengandung vitamin C sebanyak 3-6 kali lebih tinggi dibandingkan jus jeruk, 10 kali lebih tinggi dibandingkan pepaya, dan 10-30 kali lebih tinggi dibanding pisang. Namun, atlet kurang disarankan meminum jus buah saat berolahraga karena cairan padatnya tidak mudah terserap tubuh.

Senin, 11 Januari 2010

Peran, Fungsi dan Kompetensi Analis Laboratorium

Peran analis kesehatan:

1. Pelaksana teknis dalam pelayanan laboratorium kesehatan
2. Penyediaan teknis operasional laboratorium kesehatan
3. Peneliti dalam bidang laboratorium kesehatan
4. Penyuluh dalam bidang laboratorium kesehatan (promotion health laboratory)

Fungsi analis kesehatan:

1. Mempersiapkan proses operasional di laboratorium kesehatan
2. Melaksanakan penanganan peralatan dan bahan penunjang laboratorium
3. Melaksanakan pemeriksaan laboratorium kesehatan
4. Melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pemantapan mutu
5. Menjaga kesehatan dan melakukan keselamatan kerja di laboratorium dan lingkungannya
6. Melakukan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan
7. Mempersiapkan dan melakukan kegiatan administrasi laboratorium.
8. Memberikan penilaian (judgment) terhadap proses teknis operasional laboratorium.
9. Melakukan komunikasi terhadap pengguna jasa laboratorium yang bersifat spesifik kelaboratoriuman.
10. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang berkaitan dengan laboratorium kesehatan.

KOMPETENSI :
Unit – unit kompetensi yang tercakup dalam standar kompetensi bidang keahlian analis kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pemeriksaan urine
2. Melakukan pemeriksaan sperma
3. Melakukan pemeriksaan cairan tubuh
4. Melakukan pemeriksaan faeces
5. Melakukan pemeriksaan haematologi
6. Melakukan pemeriksaan kimia klinik
7. Mengoperasikan sentrifuge
8. Mengoperasikan pipet
9. Melakukan kontrol kualitas pada pemeriksaan
10. Menghitung jumlah sel dalam sampel
11. Menangani dan mengirim sampel
12. Menerima dan mempersiapkan sampel untuk pemeriksaan patologi.
13. Mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan rencana sampling
14. Melakukan pemeriksaan imunoserologi
15. Melakukan pemeriksaan virologi
16. Melakukan pemeriksaan bakteriologi klinik.
17. Membuat media pembenihan
18. Melakukan pemeriksaan helminthologi
19. Melakukan pemeriksaan mikologi klinik
20. Melakukan pemeriksaan protozoologi klinik
21. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja
22. Memproses dan mencatat data
23. Menggunakan piranti lunak untuk aplikasi laboratorium
24. Melaksanakan praktek laboratorium yang benar – LGP
25. Menerapkan sistem kualitas dan proses perbaikan berkelanjutan
26. Memelihara sistem mutu dan peningkatan mutu berkelanjutan.
27. Mengkalibrasi dan memelihara alat pengujian
28. Memelihara peralatan; laboratorium dan mengendalikan stok bahan
29. Melakukan pengujian prosedur secara instrumental
30. Melakukan tes dasar
31. Melakukan uji aseptik
32. Memproses jaringan
33. Melakukan validasi hasil
34. Melakukan evaluasi dan validasi metode
35. Melakukan promosi kesehatan
36. Melakukan komunikasi dengan orang lain
37. Melakukan informasi untuk pelanggan
38. Mengembangkan dan memelihara dokumen laboratorium.
39. Melaksanakan pekerjaan secara efisien sebagai bagian dari Tim.
40. Membaca dan melaksanakan prosedur laboratorium dalam bahasa inggris.
41. Melakukan pemeriksaan pada makanan dan minuman secara fisika dan kimia.
42. Melakukan pemeriksaan Toksikologi dari sampel biologis.
43. Melakukan pemeriksaan senyawa residu pestisida dari sampel biologis.
44. Melakukan pemeriksaan air minum, air bersih dan air limbah secara fisik dan kimia.
45. Menggunakan teknik kromatografi.
46. Mempersiapkan larutan kerja dan larutan standar.
47. Melakukan pengambilan darah.
48. Menggunakan teknik kromatografi.
49. Mengoperasikan Mikroskop.